Para netizen mendukung wacana pemerintah melepas puluhan ribu imigran gelap ke Australia, jika pemerintah Negeri Kanguru tetap melakukan intervensi terhadap rencana eksekusi mati dua pentolan Bali Nine.
Di jejaring Facebook, account Neng Filan mendukung wacana pemerintah melepas para imigran gelap yang ingin menuju ke Australia, jika Canberra ngotot mengintervensi eksekusi mati dua warganya yang berada di Indonesia.
"Sepakat. Kirim saja imigran gelap ke Australia, biar mereka kelabakan," katanya.
Akun Sudinar Jo mengatakan, Australia akan kelabakan, apabila Indonesia melepaskan ribuan imigran ilegal yang ingin pergi menuju Australia.
"Nggak perlu lagi kita bantuin Australia mengurusi persoalan imigran," kicaunya.
Account Norman Zaragoza Analau bilang, Australia akan kesulitan menangkap imigran ilegal yang jumlahnya puluhan ribu orang.
Akun Abdul Azis yakin, pemerintah Australia takut apabila Indonesia melepaskan puluhan ribu imigran gelap.
"Pantai Australia luas, tanpa bantuan Indonesia para imigran bisa dengan leluasa masuk Australia," katanya.
Akun Matz Mamato menduga, warga Australia lebih memilih pemerintahnya melarang kedatangan imigran ilegal, ketimbang memilih pemerintahnya membela pengedar narkoba.
"Lebih baik lepaskan dua pelaku pidana daripada Australia kedatangan ribuan imigran nggak jelas, hehe," ujarnya.
Akun Risky Febrina Subardono mengingatkan, pemerintah tetap konsisten melakukan eksekusi mati terhadap dua warga Australia. "Jokowi, tunjukkan pada dunia kalau Indonesia ini bangsa berdaulat," tegasnya.
Sementara, akun Radin Saragih tidak setuju pemerintah melepas imigran gelap ke Australia.
"Ancam mengancam tambah bikin ruwet masalah. Tidak menyelesaikan masalah," ingatnya.
Akun Neuneu Rustyan menyarankan, pemerintah tidak sibuk mengurusi eksekusi mati dua warga Australia. "Urus saja harga beras yang makin naik. Jangan urusin bandar narkoba," cetusnya.
Di jejaring sosial Twitter, akun @Yfais mengapresiasi wacana pemerintah melepas imigran gelap ke Australia.
"Setuju @jokowi_do2 @Pak_JK , jika Australia macem-macem. Lepas saja," kicaunya.
Akun @fadli_abe mengusulkan, Indonesia tetap melepas imigran gelap, meskipun telah melakukan eksekusi mati dua terpidana mati Bali Nine.
"Hukum mati tetap, imigran juga tetap dilepas. Biar nyahok tuh Australia," ketusnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Australia memberikan tekanan yang kuat kepada Indonesia yang akan segera mengeksekusi mati dua warganya yang populer disebut Bali Nine.
"Australia menggunakan berbagai cara untuk membebaskan dua warganya. Termasuk mengungkit bantuan untuk tsunami Aceh hingga melarang warganya berlibur ke Indonesia," kata Tedjo.
Menurut dia, jika dihitung secara ekonomis, ekspor Australia lebih besar dari Indonesia sehingga tak masalah bagi Indonesia jika Negeri Kanguru menghentikan perdagangannya dengan Indonesia.
"Justru Australia akan mendapatkan tekanan dari rakyatnya karena Indonesia pangsa pasar yang besar bagi Australia," ujarnya.
Dia menuturkan, jika Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, dipastikan akan menghadapi tekanan dari dalam negerinya. Indonesia adalah pasar utama untuk sapi Australia.
Pada kesempatan itu, Tedjo juga mengingatkan, Indonesia selama ini banyak menghalangi imigran gelap dari negara lain yang akan ke Australia. Jika Canberra berulah, lanjut menteri dari Partai Nasdem itu, Jakarta dipastikan akan melepas imigran gelap yang akan menuju ke Australia itu.
"Yang kini ada di Indonesia saja ada lebih 10.000 orang," katanya. Jika mereka dilepas dan dibiarkan menuju Australia, dipastikan akan seperti tsunami manusia.
Di jejaring Facebook, account Neng Filan mendukung wacana pemerintah melepas para imigran gelap yang ingin menuju ke Australia, jika Canberra ngotot mengintervensi eksekusi mati dua warganya yang berada di Indonesia.
"Sepakat. Kirim saja imigran gelap ke Australia, biar mereka kelabakan," katanya.
Akun Sudinar Jo mengatakan, Australia akan kelabakan, apabila Indonesia melepaskan ribuan imigran ilegal yang ingin pergi menuju Australia.
"Nggak perlu lagi kita bantuin Australia mengurusi persoalan imigran," kicaunya.
Account Norman Zaragoza Analau bilang, Australia akan kesulitan menangkap imigran ilegal yang jumlahnya puluhan ribu orang.
Akun Abdul Azis yakin, pemerintah Australia takut apabila Indonesia melepaskan puluhan ribu imigran gelap.
"Pantai Australia luas, tanpa bantuan Indonesia para imigran bisa dengan leluasa masuk Australia," katanya.
Akun Matz Mamato menduga, warga Australia lebih memilih pemerintahnya melarang kedatangan imigran ilegal, ketimbang memilih pemerintahnya membela pengedar narkoba.
"Lebih baik lepaskan dua pelaku pidana daripada Australia kedatangan ribuan imigran nggak jelas, hehe," ujarnya.
Akun Risky Febrina Subardono mengingatkan, pemerintah tetap konsisten melakukan eksekusi mati terhadap dua warga Australia. "Jokowi, tunjukkan pada dunia kalau Indonesia ini bangsa berdaulat," tegasnya.
Sementara, akun Radin Saragih tidak setuju pemerintah melepas imigran gelap ke Australia.
"Ancam mengancam tambah bikin ruwet masalah. Tidak menyelesaikan masalah," ingatnya.
Akun Neuneu Rustyan menyarankan, pemerintah tidak sibuk mengurusi eksekusi mati dua warga Australia. "Urus saja harga beras yang makin naik. Jangan urusin bandar narkoba," cetusnya.
Di jejaring sosial Twitter, akun @Yfais mengapresiasi wacana pemerintah melepas imigran gelap ke Australia.
"Setuju @jokowi_do2 @Pak_JK , jika Australia macem-macem. Lepas saja," kicaunya.
Akun @fadli_abe mengusulkan, Indonesia tetap melepas imigran gelap, meskipun telah melakukan eksekusi mati dua terpidana mati Bali Nine.
"Hukum mati tetap, imigran juga tetap dilepas. Biar nyahok tuh Australia," ketusnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Australia memberikan tekanan yang kuat kepada Indonesia yang akan segera mengeksekusi mati dua warganya yang populer disebut Bali Nine.
"Australia menggunakan berbagai cara untuk membebaskan dua warganya. Termasuk mengungkit bantuan untuk tsunami Aceh hingga melarang warganya berlibur ke Indonesia," kata Tedjo.
Menurut dia, jika dihitung secara ekonomis, ekspor Australia lebih besar dari Indonesia sehingga tak masalah bagi Indonesia jika Negeri Kanguru menghentikan perdagangannya dengan Indonesia.
"Justru Australia akan mendapatkan tekanan dari rakyatnya karena Indonesia pangsa pasar yang besar bagi Australia," ujarnya.
Dia menuturkan, jika Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, dipastikan akan menghadapi tekanan dari dalam negerinya. Indonesia adalah pasar utama untuk sapi Australia.
Pada kesempatan itu, Tedjo juga mengingatkan, Indonesia selama ini banyak menghalangi imigran gelap dari negara lain yang akan ke Australia. Jika Canberra berulah, lanjut menteri dari Partai Nasdem itu, Jakarta dipastikan akan melepas imigran gelap yang akan menuju ke Australia itu.
"Yang kini ada di Indonesia saja ada lebih 10.000 orang," katanya. Jika mereka dilepas dan dibiarkan menuju Australia, dipastikan akan seperti tsunami manusia.
0 Response to "Komentar Netizen Tentang Rencana Pemerintah Melepas Imigran Gelap ke Australia"
Post a Comment