Joko Widodo dikepung debt collector (penagih hutang).
Perumpamaan itu pernah diucapkan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, FX Arief Poyuono. Arief menilai demikian lantaran janggalnya proses pemilihan komisaris dan direksi pada beberapa perusahaan BUMN. Menurutnya, pemilihan pejabat BUMN tersebut sarat muatan politik dan kepentingan menghiasi bongkar pasang petinggi BUMN.
"Jokowi sedang dikepung debt colector, pencari jabatan, pencari harta karun, ada balas jasa ke relawan dan pendukung yang tidak dapat jabatan," ucap Arief, Selasa, 17 Maret 2015 lalu.
Arief mengatakan, bahwa memasang orang-orang berkepentingan pasti memiliki tujuan khusus. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa sah-sah saja memilih orang berlatar belakang politik. Namun, pemilihan pejabat BUMN tersebut harus diikuti dengan kemampuan yang dimiliki oleh calon tersebut. Menurutnya, pasti ada tujuan menempatkan orang politik di BUMN.
"Sah-sah saja karena mereka sedang berkuasa, tapi saya lihat yang banyak ditempatkan di sana tidak punya kompetensi, mereka hanya cari hidup saja, ada balas jasa ke relawan dan pendukung yang tidak dapat jabatan kemarin (di kabinet Indonesia Hebat)," tandasnya.
Badan usaha milik negara (BUMN) kini memang tengah menjadi sorotan khayalak ramai. Pasalnya, banyak nama yang merupakan anggota Tim Sukses Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 masuk menjadi pejabat BUMN.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, berikut ini anggota Tim Sukses Jokowi yang masuk jajaran manajemen BUMN.
1. Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cahaya Dwi Rembulan.
(Anggota Tim Transisi Jokowi-JK sekaligus kader PDI P).
2. Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Pataniari Siahaan.
(Kader PDI P dan Tim Sukses Jokowi di Pilpres 2014.)
3. Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Alexander Sonny Keraf.
(Kader PDI P, dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.)
4. Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Refly Harun.
(Pakar hukum tata negara, anggota Tim Sukses Jokowi.)
5. Komisaris Independen PT Adhi Karya Tbk, Hironimus Hilapok.
(Kader PDI P, anggota Tim Transisi Jokowi-JK).
6. Komisaris PT Telkomsel, Diaz Hendropriyono
(Putra AM Hendropriyono, Mantan Ka BIN, Anggota Tim Sukses Jokowi)
0 Response to "Jokowi Dalam Pusaran Utang"
Post a Comment