Dalam 5 Bulan, Nawacita Telah Berubah Menjadi Dukacita



Gunarso TS, dalam opininya di koran Pos Kota 10 Maret 2015, menyebutkan bahwa visi program Presiden Jokowi- Jusuf Kalla yang disebut dengan Nawacita telah berubah menjadi Dukacita hanya dalam 5 bulan masa pemerintahannya.

“Jokowi-JK punya program “Nawa Cita” yang isinya serba bagus, demi menuju Indonesia yang hebat. Tapi baru beberapa bulan berkuasa, Nawa Cita itu telah berubah jadi “Duka Cita”, karena berbagai kendala di lapangan penyelesaiannya banyak bikin rakyat yang harus berduka cita,” tulisnya.

Hal itu menurutnya dikarenakan, mungkin kemampuan Jokowi yang hanya segitu, atau karena sebagai “petugas partai” Jokowi selalu dikekang begini begitu oleh Megawati dan koalisinya.

Sebagai contoh ia menyebutkan kasus Budi Gunawan, “Saat pilpres tempo hari banyak yang mengkhawatirkan Jokowiakan selalu disetir Megawati, jika terpilih. Ternyata kok benar, karena dalam pemilihan Kapolri misalnya, Jokowi mengaku Komjen BG bukan pilihannya, melainkan maunya Megawati.”

Masa kepemimpinan Jokowi-JK selama beberapa bulan ini sibuk mengatasi berbagai masalah yang merupakan dampak soal Budi Gunawan. Yang mana penyelesaian dari Jokowi malah menyebabkan Polri – KPK berkelahi tanpa henti.

Ketika kriminalisasi terhadap para pendukung KPK jalanterus, lagi-lagi Jokowi hanya ingatkan, “Jangan kriminalisasi KPK.”

Akibatnya, pasar pun tidakpercaya lagi pada pemerinahan Jokowi-JK. Indikasinya, dolar kini sudah bertengger pada angka Rp 13.000,- Beras pun sempat terjadi krisis.

“Di era Jokowi beras kok jadi mahal sekali. Katanya mau swasembada beras di tahun 2018? Rakyat pun berdukacita,” terangnya.

Padahal jika melihat “Nawa Cita” yang 9 poin itu misalnya, isinya baguuus semua.Tapi soal penegakan hukum di poin 4 misalnya, justru semakin lemah. Para pimpinan KPK dikriminalisasi Presiden Jokowi tak berdaya. Walhasil, Nawa Cita telah menjelman jadi: Duka Cita.

Sumber: Fimadani

0 Response to "Dalam 5 Bulan, Nawacita Telah Berubah Menjadi Dukacita"

Post a Comment