Pemberitaan Miring Soal Pilot AirAsia QZ7510, Resahkan Publik

Foto : Boeing  
Pemberitaan media mengenai dugaan pemakaian morfin oleh seorang Pilot AirAsia yang akan menerbangkan pesawat di Bandara Ngurah Rai Denpasar hari ini Kamis, 1 Januari 2015, meresahkan publik.

Pemberitaan yang mengutip pernyataan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi Juraid, dinilai sejumlah jurnalis, menyakiti kerabat penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501, pasalnya, pada judul berita, tak dicantumkan bahwa Pilot yang diduga mengonsumsi morfin tersebut berasal dari penerbangan yang berbeda.

“Beberapa media sengaja memancing di air keruh. Mereka sangat paham bahwa publik masih sangat concern dengan segala hal yang terkait dengan AirAsia. Kalau mereka (media) mau jujur, tulis dong nomer penerbangan tersebut di judul beritanya”, ujar Rachma, seorang jurnalis media online, Kamis 1 Janari 2015 kepada Piyungan Online.

Rachma juga menyayangkan media yang dengan gegabah dan terburu-buru menuliskan berita tersebut tanpa melakukan crosscheck kepada pihak AirAsia.

“Tanya AirAsia dulu dong. Jangan asal menaikkan berita yang belum terkonfirmasi dengan jelas. Publik masih berduka. Jangan bikin blunder lah”, imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, melalui akun facebooknya, Ezki Suyanto, seorang jurnalis senior juga menuliskan,

“Pilot tersebut bukan (Pilot) AirAsiaQZ8501, plisss be careful, jangan sakiti lagi keluarga penumpang, plissss”.

Sumber berita media tersebut berasal dari Press Release (Siaran Pers) Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik, Hadi M. Djuraid, yang selengkapnya bertuliskan :

SIARAN PERS

Seorang Pilot Indonesia Air Asia berinisial FI dengan momor penerbangan QZ7510 dari Bandara Int Soekarno Hatta ke Bandara Int Ngurah Rai Bali, diduga positif narkoba jenis morphin. Temuan tersebut diperoleh setelah pemeriksaan urine yang dilakukan tim Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub, di Bandara Ngurah Rai pagi tadi, Kamis 1 Desember 2015. Pemeriksaan dilakukan sesaat setelah yang bersangkutan mendarat Pukul 08.50 WIT. Semula yang bersangkutan akan kembali terbang ke Jakarta pada pukul 09.20 dengan penerbangan QZ7511.

Atas temuan tersebut Pilot FI dilarang terbang dan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan Kemenhub di Jakarta. (Hadi M Djuraid, Staf Khusus Menteri Perhubungan)

Hadi kemudian melanjutkan bahwa Pilot tersebut akan dikenakan sanksi.

“Random Check yang dilakukan oleh Tim Kemenhub atas instruksi Presiden Joko Widodo untuk memeriksa seluruh aspek penerbangan di Indonesia, termasuk kesiapan pilot. Pilot yang bersangkutan pasti akan dikenakan sanksi, tapi masih dalam kajian seperti apa sanksinya,” terangnya.

------

Persoalannya kini, benarkah Pilot tersebut mengonsumsi morfin? AirAsia punya jawabnya.

CEO PT Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengonfirmasi pilot AirAsia QZ7510 berinisial FI urinenya diduga mengandung narkotik jenis morfin. Namun, pihaknya menegaskan temuan tersebut disinyalir karena sang pilot, FI, baru saja keluar dari rumah sakit akibat menderita sakit typhus.

"Dia sempat diinfus. Masih minum obat actifed. Biasanya obat batuk bisa menimbulkan hasil positif tapi lanjutannya bisa negatif," ujar Sunu saat jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, kompleks Polda Jawa Timur, Surabaya, Kamis, 1 Januari 2015.

[Maria Juniwati, seorang asisten apoteker yang berhasil ditemui Piyungan Online menjelaskan, obat batuk merk “Actifed” yang dikonsumsi Pilot AirAsia QZ7510 berinisial FI, mengandung pseudoephedrine.

“Pseudoephedrine memiliki kesamaan sumber molekul dengan ekstaksi jenis morfin. Konsumsi pseudoephedrine, memiliki efek samping halusinasi,” ujar Maria.

"Kandungan actifed, tripolidine dan pseudoephedrine. Tripolidine gak bikin pengaruh lah.. tapi kalau pseudoephedrine bisa berpengaruh pada sistem saraf pusat," ujar Maria, sesaat lalu melalui pesan singkat kepada Piyungan Online]

Sayangnya, klarifikasi pihak AirAsia mengenai ini tidak diberitakan secara masif oleh media, sehingga tetap muncul kesan negatif di publik mengenai AirAsia.

Ilona, salah seorang kerabat keluarga penumpang Asia Afrika menuturkan, ia sangat kaget dan sempat menduga bahwa pilot yang terindikasi menggunakan morfin itu adalah pilot yang menerbangkan QZ8501.

“Saya kaget waktu baca berita.  Sedih, marah, campur jadi satu. Tapi ternyata, bukan. Mestinya judul harus jelas. Jangan membuat kami tambah sedih,” ujar Ilona melalui pesan singkat, hari ini.

Kecaman juga datang dari netizen yang menuliskan, “Pemberitaan tak jernih akan membuat publik resah. #HatiHati”. Kicau itu segera ditanggapi oleh netizen lain, “Bisa jatoh ke fitnah”.

Publik memang masih berduka. Sebaiknya media bisa lebih berhati-hati lagi. (fs) 

0 Response to "Pemberitaan Miring Soal Pilot AirAsia QZ7510, Resahkan Publik"

Post a Comment