Tommy Soeharto: Jukung Dibakar, Heboh



Pemerintah Joko Widodo menenggelamkan tiga perahu kayu nelayan Vietnam di Kepulauan Anambas, Jumat 5 Desember 2014.

Penenggelaman perahu yang diberitakan 'rongsokan' dan hasil tangkapan zaman Presiden SBY tahun 2012 ini menimbulan kontroversi karena beritanya terlalu didramatisir. Publik bahkan mempertanyakan langkah pemerintah ini. Salah satunya datang dari putra presiden RI ke-2, Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Melalui akun Twitternya, Tommy banyak berkicau soal penenggelaman tiga 'sampan' kayu milik nelayan Vietnam itu.

"Orde lama Kapal perang banyak tenggelam biasa, Orde baru pun demikian pesawat di tembak jatuh anggap lumrah"sekarang jukung di bakar Heboh," kata Tommy melalui akun twitternya @TommySoeharto62, Sabtu (6/12/2014).

Tommy bahkan membandingkan penangkapan kapal asing oleh pengamanan laut Australia.

"Nah yang ini contoh nya ketika Pihak pengamanan perbatasan australia menangkap Kapal pencuri Ikan di wilayahnya," cuit Tommy sambil mengunggah gambar.

Dalam kicauan sebelumnya, Tommy mengatakan, perahu kayu kecil seperti itu tidak pantas ditembak menggunakan peluru dan diledakkan dengan detonator.

"Perahu kayu cukup molotov saja di jamin ludes, tdk perlu buang2 peluru atau bom hasil dari pajak penghasilan buruh #KatanyaMauNgirit."

Begitulah orde citra. Hal yang kecil didramatisir dan dibesar-besarkan.

0 Response to "Tommy Soeharto: Jukung Dibakar, Heboh "

Post a Comment