Presiden Joko Widodo melantik Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 di Istana Negara, Rabu, 19 November 2014 (Foto: VOA/Andylala). |
Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD DKI tahun anggaran 2014 jumlah penduduk miskin di Jakarta meningkat.
Dalam data tersebut diketahui jumlah penduduk miskin di ibukota per bulan September 2014 lalu tercatat sebanyak 412,79 ribu orang atau meningkat 4,09%. Padahal, tahun 2013 lalu, jumlah penduduk miskin di ibukota hanya ada sebanyak 371.700 ribu saja atau 3,72%.
"Penyebabnya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga makanan. Selain itu juga ada kenaikan inflasi," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai Rapat Paripurna dengan tema Pidato Gubernur terhadap LKPJ 2014 di Gedung DPRD DKI, Senin (6/4), dilansir Kantor Berita RMOL.
Ahok menyebutkan tahun 2014 lalu angka inflasi sebesar 8,95%. Sementara tahun 2013 lalu hanya 8,00%. Kenaikan inflasi ini dituding Ahok karena kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM pada bulan November 2014 yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara total.
"Disamping itu, tahun 2014 pemerintah pusat juga menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Kebijakan menaikkan TDL dan BBM mendorong terjadinya kenaikan harga diseluruh sektor ekonomi," tambah Ahok.
Ahok juga memprediksi jumlah penduduk miskin di Jakarta akan meningkat tahun 2015 ini. Alasan Ahok karena masyarakat akan menyesuaikan dengan angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) DKI. Karena saat ini angka KHL DKI Rp2.5 juta.
"Berarti akan ada sekitar 2 juta warga DKI yang penghasilannya di bawah Rp2.4 juta," katanya. [zul/RMOL]
- Dulu Dukung Kenaikan BBM, Sekarang Ahok Kambinghitamkan Kenaikan BBM
0 Response to "Angka Kemiskinan Jakarta Meningkat, Ahok Salahkan Kebijakan Jokowi "
Post a Comment