Tetap Di Jalan Ini



Dia lelaki sederhana. Hanya seorang petani biasa di daerah transmigrasi. Pagi sampai siang dia bermesra dengan lahan pertaniannya. Menjelang Zuhur, dia sudahi ritualnya itu. Lalu bersegera menuju mushola kecil. Pakaian kebesarannya sudah diganti dengan baju taqwa yang hampir lusuh. Khusyuk sekali dia menghamba dalam 4 rakaat ketaatannya.

Usai itu, ~ini yg membuat diriku terhenyak saat mendengar kisah ini~ dirinya pun berubah menjadi manusia langit dengan menjad seorang murabbi bagi para mad`unya yang juga kumpulan orang-orang biasa yang hatinya tertambat ke langit.

Setiap pekan taman surga itu hadir hiasi rumah-Nya yang mungil itu. Berbilang tahun. Berbilang waktu. Dari halaqoh sederhana itu, atas keberkahan-Nya, salah satu mad`unya ada yang menjadi seorang aleg.

Subhanallahu... Setiap mengingat cerita itu, hati ini menangis haru. Tarbiyah telah merubah orang biasa menjadi orang luar biasa. Bermula dari sentuhan hati tuk berbagi hidayah. Dari sebuah catatan materi yang kadang menulisnya pun harus melihat dengan seksama karerna keterbatasan ilmu dan tidak terbiasa menulis arab. Dari sebuah tilawah Quran yang dibaca kadang terbata. Dari sebuah untaian tausiyah sederhana. Dan dari sebuah doa rabhitah yang terpanjat penuh ikhlas.

Rabb, tetapkan hati ini tuk selalu berada dalam shaf ini. Apapun yang terjadi. Jikalau ada yang keliru pada diri kami, bimbinglah selalu.

~Amin Agustin~

0 Response to "Tetap Di Jalan Ini"

Post a Comment