Rakyat Mesir turun ke jalan menentang Rezim Kudeta sekaligus peringati 4th Revolusi (25/1/2015) |
Mesir kembali bergolak, setidaknya 20 orang tewas dan 516 aktifis ditangkap, Ahad (25/1) yang bertepatan dengan peringatan empat tahun aksi perlawanan rakyat Mesir (Revolusi 25 Januari 2011) yang berujung pada penggulingan mantan presiden Hosni Mubarak.
"Kemarin, kami menangkap 516 anggota kelompok Ikhwanul Muslimin yang terlibat dalam baku tembak, pelemparan bahan peledak dan penanaman bom di beberapa fasilitas," kata Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim dalam konferensi pers di Kairo, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Senin (26/1).
Tembakan senjata dan sirene terdengar di Kairo hingga Ahad (25/1) malam sementara kendaraan pengangkut personel militer bergerak di pusat kota Kairo, setelah mereka melepas tembakan dan gas air mata terhadap para pengunjuk rasa.
Selain di Kairo, unjuk rasa terpisah juga berlangsung di Alexandria, kota terbesar Mesir, wilayah Giza di luar kota Kairo dan provinsi Baheira di daerah Delta sungai Nil. Sebanyak enam orang tewas dalam unjuk rasa di wilayah ini.
Pihak berwenang Mesir telah berupaya untuk menumpas habis anggota Ikhwanul Muslimin sejak mantan panglima militer yang saat ini menjabat sebagai presiden, Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan presiden terpilih Mohamed Morsi, pada bulan Juli 2013 lalu.
Sebelumnya, pasukan keamanan telah menangkap ribuan pendukung Ikhwanul dijatuhi hukuman mati ratusan dalam uji massa yang telah menarik kecaman internasional.
Sejumlah kelompok HAM, seperti Human Rights Watch telah berulang kali menuduh pasukan keamanan Mesir melepaskan "kekuatan berlebihan" saat membubarkan massa demonstrasi pendukung Morsi, yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin. (CNN/Islamicgeo)
***
Walau As-Sisi masih terlihat perkasa namun kondisi Mesir saat ini sudah mulai berubah. Perubahan itu menurut @kaisar_el_rema bisa dilihat dari dua hal: Sikap Barat terkini dan wafatnya Raja Saudi Abdullah yang selama ini menjadi back up terkuat As-Sisi. Tak heran kalau saat wafatnya Raja Abdullah, rakyat Mesir menolak untuk sholati ghaib.
Berikut kutipan twit @kaisar_el_rema:
1. Amerika dan PBB mengecam kekerasan junta kepada demonstran. Awal 2015 politik Barat atas Mesir mulai berubah.
2. Perubahan arah politik Barat juga nampak pada munculnya agen mereka ElBaradei setelah lama tenggelam.
3. Sewaktu pembantaian Rabia ElBaradei kabur ke LN. Tak ada suara.
4. Kini 1,5 th setelahnya, melihat perpolitikan Mesir yg memanas baik dalam maupun luar (Raja Abdullah), ElBaradei muncul mencari peluang.
5. Kata ElBaradei apa yang terjadi di Mesir kudeta. Ini pertanda Barat tengah mencari pengganti AsSisi.
6. Sebetulnya ada kesepakatan Mesir - Qatar utk tidak memberitakan gerakan revolusi. Arab Saudi sbg mediator.
7. Salah satu hasil kesepakatan Mesir - Qatar itu dibubarkannya Aljazeera live Mesir.
8. Adapun Aljazeera lainnya (seperti Aljazeera live) menyebut AsSisi sebagai presiden, bukan lagi sebagai otak kudeta.
9. Namun pasca meninggalnya Raja Abdullah Aljazeera live kembali tajam memberitakan gerakan revolusi Mesir.
0 Response to ""Sinyal Barat Ganti As-Sisi & Perubahan Pasca Wafatnya Raja Abdullah" by @kaisar_el_rema"
Post a Comment