![]() |
| Ilustrasi - Foto: Net |
Siapa yang menemukan kotak hitam? Mereka adalah para penyelam tangguh dari TNI AL, yang berada di KN Jadayat. Posisi kotak hitam, saat ini telah ditandai dengan marker buoy.
Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono menceritakan, kondisi cuaca dan gelombang sempat mempersulit proses pengangkatan kotak hitam, kemarin. Apalagi, posisinya ada di himpitan serpihan pesawat. Hari ini, serpihan badan pesawat akan digeser pelan-pelan, sehingga kotaknya bisa diambil.
Jika serpihan sulit digeser, telah disiapkan skenario lain. Tim akan mengangkat serpihak ke permukaan, seperti metoda pengangkatan ekor pesawat. Barulah kotak hitamnya akan diangkat.
Black box yang warnanya oranye ini adalah alat paling dicari dalam peristiwa hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Di dalamnya tersimpan rekaman percakapan pilot, serta data cuaca penerbangan.
Kotak hitam memiliki kemampuan memancarkan sinyal selama maksimal 30 hari. Sejak kemarin, atau hari ke-15 pencarian, sinyal kotak hitam tertangkap oleh tiga kapal, yaitu Baruna Jaya, Java Imperia dan GeoSurvey. Sinyal ping” ditangkap di sekitar lokasi penemuan ekor pesawat, ke arah timur. Posisinya di kedalaman sekitar 35 meter, dasar laut.
"Bunyi ping dari kotak hitam ditangkap dan direkam oleh pinger locator pada frekuensi 37,5 kilo Hertz," kata Direktur Operasional Basarnas Posko Pangkalan Bun, Marsekal Pertama SB Supriyadi. Kapal-kapal yang beroperasi di sekitar sinyal ping langsung diperintahkan merapat, yaitu KN Trisula, KN Andromeda, KN Pacitan, KRI Banda Aceh, KRI Usman Harun dan kapal Amerika USS Sampson. Dan ada 47 penyelam disiagakan.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya F Henry Bambang Soelistyo amat berharap, sinyal ping” yang ditangkap kapal adalah benar-benar dipancarkan dari kotak hitam.
"Besok diharapkan keberadaan blackbox tersebut dapat dikonfirmasi dan ditemukan berdasarkan sinyal ping yang telah tertangkap," kata Soelistyo di kantor Basarnas Pusat, Jakarta, kemarin.
Terdapat perbedaan lokasi sekitar 20 m antara pinger locator dari dua kapal. Sinyal pertama ditangkap Kapal Baruna Jaya di titik koordinat 3 derajat 37 menit 20 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. Dan sinyal kedua ditangkap Kapal Java Imperia, di koordinat 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42,45 detik Bujur Timur. Harapannya, dua sinyal itu datang dari FDR (Flight Data Recorder) dan satu lagi dari CVR (Cockpit Voice Recorder).
Selain mencari kotak hitam, fokus Basarnas tetap mencari jenazah. Dia menduga, sebagian jasad masih terjebak di dasar laut, di badan pesawat yang besar.
Supriadi menceritakan, pengambilan kotak hitam sempat diusahakan, kemarin. Namun, sejak pagi siang pukul 1 siang hasilnya nihil. Kecepatan arus mencapai 5 knots, sehingga menyulitkan penyelaman. Tim selam disiapkan dua gelombang, namun di kedalaman 30 meter sulit melakukan manuver.
"Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT) yakin sinyal yang diterima kapal adalah sinyal Black Box. Kemungkinan dua-duanya black box,” kata Kepala BPPT Unggul Priyanto, kemarin.
Mengenai ekor pesawat. Telah diangkut oleh Kapal milik SKK Migas Crest Onyx, dan sampai di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, kemarin sore. Rencananya, ekor akan disimpan di gudang pelabuhan. Namun karena ukurannya terlalu besar dan tak bisa diangkut truk, ekor dipotong-potong lebih dulu. Saat ini, ekor pesawat ada di dermaga dan sekitarnya dipasangi police line.
Jenazah AirAsia yang sudah ditemukan ada 48, dan 32 diantaranya telah diidentifikasi. 16 lainnya masih dalam proses pencocokan. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan RS Bhayangkara Polda Jatim, dr Budiyono mengumumkan, tiga jenazah yang kemarin berhasil diidentifikasi yaitu warganegara Korea Selatan, Kyung Hwa Lee (perempuan 34 tahun) dan Seongbeom Park (Laki-laki 37 tahun). Satu jenazah lagi, Vera Chandra Kho (perempuan 19 tahun) dari Tarakan Tengah. Dalam manifes penerbangan, suami istri Korea itu membawa seorang bayi, namun belum ditemukan. [*]

0 Response to "[Black Box AirAsia QZ8501] Diangkat Hari Ini ke Permukaan"
Post a Comment