Terbongkar! Kejanggalan Tim e-budgeting Bentukan Ahok


Rapat hak angket DPRD DKI Jakarta, Rabu 11 Maret 2015

Panitia Khusus (pansus) angket memanggil Gagat, salah satu konsultan tim e-budgeting APBD untuk mengklarifikasi tentang prosesnya. Gagat dipanggil langsung dari Surabaya.

Dalam proses klarifikasi ini, tim angket yang diketuai oleh Muhammad Sangaji mengaku menemukan kejanggalan dalam perekrutan Gagat sebagai konsultan e-budgeting.

"Apa yang disampaikan Pak Gagat bahwa yang diberikan kepada Pemprov DKI ini gratis dan itu luar biasa. Karena di beberapa daerah, setahu saya sistem itu tak mungkin gratis," ujar Ongen sapaan akrabnya usai pertemuan di ruang rapat DPRD, Rabu, 11 Maret 2015.

Menurut ongen, proses perekrutan Gagat juga sangat janggal karena sebelumnya Gubernur DKI Jakarta menyebutkan ada 20 orang di balik program e-budgeting tersebut. Namun setelah di konfirmasi, ternyata hanya berjumlah empat orang.

"Sudah diklarifikasi sama Pak Gagat bahwa timnya hanya empat orang tapi beberapa waktu yang lalu Pak gubernur bilang timnya 20 orang. Ini agak simpang-siur. Siapa yang benar, Pak Gagat atau Gubernur. Ini akan kita selidiki kembali," katanya.

Dalam penyelidikan yang dilakukan di ruang rapat dewan siang tadi, anggota panitia khusus juga meminta kontrak kerja Gagat dengan Pemprov DKI Jakarta beserta slip gaji ke empat orang rekannya.

Usai penyelidikan tim angket, Gagat yang diketahui mantan konsultan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini memilih untuk bungkam dan langsung meninggalkan gedung DPRD. (VIVAnews)

0 Response to "Terbongkar! Kejanggalan Tim e-budgeting Bentukan Ahok "

Post a Comment