Serangan Umum 1 Maret, 'Operasi Senyap' Jokowi Naikkan Harga BBM
1 Maret menjadi salah satu tanggal keramat dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Tepat hari ini, 66 tahun lalu, segenap rakyat Yogyakarta merebut kembali ibu kota Indonesia dari cengkeraman Belanda.
Saat itu, ibu kota Republik Indonesia yang berada di Yogyakarta, dikuasai penuh oleh pasukan Belanda. Perang gerilya di bawah komando Letkol Soeharto membuahkan hasil. Yogyakarta berhasil dikuasai selama enam jam dan berita ini tersebar ke kantor-kantor berita internasional.
Setelah 66 tahun berlalu, bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret, pemerintahan Jokowi- JK juga melancarkan 'operasi senyap'. Dalam bentuk kebijakan. Pemerintah 'diam-diam' menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
Ini bukan kali pertama Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM. Pada pertengahan November 2014 atau tepatnya sebulan setelah menjadi presiden Indonesia, Jokowi menaikkan harga BBM Rp 2.000 per liter. Saat itu Jokowi tampil di depan publik untuk mengumumkan secara langsung kebijakan ini, beserta alasannya.
Sangat kontras dengan kebijakan kenaikan harga BBM terhitung mulai hari ini, Minggu (1/3). Tidak ada pemberitahuan secara terbuka ke masyarakat. Pemberitahuan perihal kenaikan harga BBM hanya disampaikan melalui siaran pers ke media massa. Padahal, dulu Jokowi mengatakan siap berada di garis depan mengumumkan kenaikan harga BBM dan tak peduli kehilangan popularitasnya.
Ditetapkan, harga BBM jenis premium naik Rp 200 per liter. Dengan kenaikan tersebut, harga jual premium menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 6.600 per liter, untuk penugasan di luar Jawa dan Bali. Sedangkan untuk harga jual minyak tanah dan solar dinyatakan tetap dan tak mengalami perubahan. Solar tetap disubsidi Rp 1.000 per liter. Harga minyak tanah dan solar subsidi masing-masing tetap Rp 2.500, dan Rp 6.400 per liter.
Tidak ada penjelasan soal tak tampilnya Jokowi di depan publik mengumumkan kebijakan kenaikan harga BBM di saat rakyat masih dipusingkan dengan beban kenaikan harga beras sepekan terakhir. (Sumber: merdeka.com)
0 Response to "Serangan Umum 1 Maret, 'Operasi Senyap' Jokowi Naikkan Harga BBM"
Post a Comment