Obligasi SAMURAI & Sesumbar MENKEU



SAMURAI. Menangkis kenaikan harga dolar, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro sesumbar, terkereknya harga dolar justru bisa menciptakan surplus anggaran 2015 hingga Rp 2,3 triliun. Perkiraan angkanya berasal dari selisih antara tambahan penerimaan dari sektor migas dan royalti pertambangan yang mendapatkan keuntungan dari perlemahan kurs, dikurangi tambahan pembayaran bunga utang.

Kita yang awam tentu harus percaya pernyataan Pak Menteri, meskipun kemudian ada fakta, pemerintah sedang berusaha menerbitkan obligasi [surat utang] Samurai senilai 100 miliar Yen [US$ 816 juta] untuk menutup defisit anggaran 2015 Rp 222 triliun. Begitulah yang ditulis oleh Nikkei Asian Review, pekan lalu.

Obligasi Samurai adalah surat utang dalam bentuk yen, dikeluarkan di Tokyo oleh pemerintah asing, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia. Dan obligasi Samurai kali ini adalah yang terbesar yang pernah diterbitkan pemerintah, setelah tiga tahun lalu, pemerintah SBY menerbitkan surat utang yang sama senilai 60 miliar Yen.

Menarik ditunggu: sedalam apa, samurai menancap di kayu mebel.

*dari fb Rusdi Mathari, Senin (16/3/2015)

0 Response to "Obligasi SAMURAI & Sesumbar MENKEU"

Post a Comment