Sampai Kapan Aku Harus Pasang Badan Untuk Kamu?


Pernyataan mantan Kapolri Jendral Sutarman yang menyatakan Polri siap pasang badan jika program-program yang akan dijalankan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diprotes oleh rakyat, memang belum lama diucapkan.

Pernyataan Jendral Sutarman, ketika itu, dilatarbelakangi oleh akan turunnya kebijakan Jokowi mengenai pemangkasan subsidi BBM yang dikhawatirkan akan memicu respon negatif dari masyarakat. Padahal menurut Sutarman, kebijakan tersebut sangat pro rakyat.

"Kalau ada aksi protes, kami yang akan menghadapi masyarakat. Tujuan kami adalah untuk kesejahteraan mereka juga," kata Sutarman dalam Rapat Koordinasi Nasional Kabinet Kerja dalam Rangka Sinergitas Kinerja Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2014, di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa, 4 November 2014.

Sutarman juga meminta kepada kepala daerah untuk tidak ragu menjalankan program-program yang berpotensi terjadi gejolak sosial. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tak jarang menimbulkan konflik sosial. Namun, kepolisian daerah harus siap menghadapi hal itu.

"MRT dampak sosialnya ada, kita yang menghadapi. Pembangunan waduk di Indramayu, banyak premannya, kita yang menghadapi," ujar Sutarman saat itu.

--------

Sutarman yang all out mendukung Jokowi, bahkan beberapa anak buahnya di lapangan tercatat melakukan tindakan represif dalam melakukan pengawalan program kerja Jokowi, kini telah diberhentikan dengan hormat oleh Jokowi padahal masa bhaktinya belum berakhir. Jokowi kemudian membuat kegaduhan publik dengan menunjuk KomJen Pol. Budi Gunawan yang namanya pernah dikaitkan dengan kepemilikan rekening gendut petinggi polisi yang dirilis oleh KPK.

Saat berlangsung fit and proper test oleh DPR kepada Calon Kapolri pengganti Sutarman itu, tiba-tiba KPK mengumumkan status Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi, tanpa menyebutkan info lebih lengkap, si pemberi gratifikasi. Oleh karenanya, beberapa pihak kemudian menyebutkan KPK tengah melakukan upaya kriminalisasi terhadap petinggi Polri ini.

Setelah publik gaduh dan beberapa pihak yang mengklaim diri sebagai relawan mendatangi istana, Jokowi pun menunda pelantikan Budi Gunawan dan menetapkan Wakapolri Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri hingga status hukum Budi Gunawan jelas.

Harus diakui, penunjukan Jokowi kepada Budi Gunawan memang telah menciptakan kegaduhan, baik di internal Polri, di masyarakat maupun di kalangan relawan pendukungnya. Melalui peristiwa ini, Jokowi berhasil membuat mata publik terarah ke institusi yang selama ini telah mati-matian pasang badan untuk mengawal program-program kerjanya.

Jurus-jurus Jokowi, memang tak dapat dibaca jelas dan telah menyusahkan banyak pihak. Namun secara nyata,  ia telah berhasil mengobrakabrik dan membuat kewalahan pihak-pihak yang selama ini mendukungnya. Jokowi memang telah berhasil membuat pihak-pihak tersebut saling mewaspadai satu sama lain.

Secara sederhana, mungkin kalimat Said Didu berikut kiranya mampu mewakili perasaan para pendukung Jokowi.


"Kamu sudah terlalu banyak menyusahkan aku - sampai kapan aku hrs pasang badan buat kamu ?" - Said Didu. (fs)

0 Response to "Sampai Kapan Aku Harus Pasang Badan Untuk Kamu?"

Post a Comment