[Pergantian Kapolri] SBY dan Jokowi Perang di Lini Masa Facebook


Tulisan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di media sosial tentang 'pembersihan orang SBY' direspons dengan bantahan oleh Jokowi. Padahal, kenyataannya tidak bisa ditampik ada 'pembersihan' ketika setiap rezim berganti.

Dua hari terakhir ini, SBY dan Jokowi saling berbalas pesan melalui lini masa di akun media sosial populer Facebook. Dengan gaya khas SBY, ia menulis dengan cara mendayu-dayu yang disertai prolog detil hingga pada inti dari tulisan itu. Ia menyinggung soal pergantian pucuk pimpinan Polri. SBY tampak paham dan detil proses pergantian Kapolri. Wajar saja, selama memimpin, SBY telah memilih Jenderal (Pol) Sutarman sebagai Kapolri.

Dengan mengambil dasar isu, SBY menuliskan hal yang sebenarnya sensitif untuk diungkap di publik.

"Diisukan bahwa tengah dilakukan sekarang ini adalah pembersihan orang-orang SBY, baik di jajaran TNI, Polri maupun aparatur Pemerintahan," tulis SBY melalui judul tulisan "Polri Kita".

Meski menyebut adanya isu itu, SBY menampiknya. Menurut dia, tidak logis bila 'pembersihan' itu dilakukan di TNI, Polri termasuk pejabat eselon 1 di Kementerian-Kementerian. Yang logis, menurut SBY terjadi di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang tak lain adalah para menteri.

"Kalau yang dianggap orang-orang SBY itu adalah yang ada dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu yang sesungguhnya adalah posisi politik (political appointee), hal itu masih masuk akal," kata SBY.

Di bagian lain SBY memberi penegasan bahwa dirinya yakin bila Jokowi tidak melakukan 'pembersihan' orang-orang SBY.

"Saya tidak yakin Presiden Jokowi punya pikiran dan kehendak untuk melakukan pembersihan semacam itu," tegas SBY.

Tulisan panjang SBY soal Polri dan 'pembersihan' orang-orang SBY rupanya mendapat perhatian dari Jokowi. Pada Selasa 20 Januari 2015, Jokowi menjawab tulisan SBY di Facebook.

"Tidak ada itu istiah "Pembersihan orang-orang Bapak SBY, kita tidak sedang mengalami "patahan politik", juga tidak sedang dan pertempuran antargenerasi," bantah Jokowi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bisa saja 'pembersihan' orang-orang SBY benar terjadi adanya. Menurut dia, hal itu merupakan hal wajar saja karena terkait dengan selera dan chemistry.

"Ini hal wajar. Namun bagaimana orang yang mengganti memiliki kapasitas yang harus lebih mumpuni. Ini yang penting," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa 20 Januari 2015.

Berbeda dengan Fadli, politisi Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan tidak ada 'pembersihan' orang-orang SBY oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, Presiden memiliki hak prerogatif dalam mengganti Kapolri dan jabatan-jabatan lainnya.

"Kita tidak melihat langkah Pak Jokowi untuk bersihkan pejabat-pejabat. Kita berikan apresiasi dan hargai kaena itu semua hak prerogatif Presiden. Tentu dia tunjuk orang yang dia merasa nyaman," sebut Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI ini. [in/mdr/fs]

0 Response to "[Pergantian Kapolri] SBY dan Jokowi Perang di Lini Masa Facebook"

Post a Comment