Wah, kualitas keselamatan penerbangan di Indonesia ternyata sangat buruk!
Tujuh bulan sebelum AirAsia QZ8501 hilang, tim auditor dari Perserikatan Bangsa-Bangsa mengunjungi Jakarta. Kedatangan mereka untuk mengukur tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia.
Hasilnya, posisi Indonesia di bawah rata-rata keselamatan penerbangan internasional dengan skor 61 persen dalam hal kelayakan transportasi udara.
Pakar statistik dari Massachuesetts Institute of Technology, Amerika Serikat, Arnold Barnett mengatakan bahwa tingkat kematian akibat kecelakaan pesawat di Indonesia adalah satu per sejuta penumpang yang terbang. Dengan demikian angka ini 25 kali lipat lebih beresiko dari rata-rata di Amerika Serikat.
"Itu menegaskan bahwa perbedaan hanya kebetulan atau manifestasi dari nasib buruk bakal lebih masuk akal," kata Barnett seperti dikutip The New York Times.
Barnett yang dikenal sebagai pakar spesialis keselamatan penerbangan mengatakan reputasi Indonesia dinilai lemah dalam hal keselamatan maskapai. Indikatornya adalah kekurangan pilot berpengalaman, banyak pegunungan yang berbahaya untuk pesawat yang terbang rendah dan pesatnya perjalanan udara akibat pertumbuhan ekonomi yang membaik.
Berdasarkan data lembaga United States Federal Aviation Administration, Indonesia terdaftar sebagai salah satu negara yang gagal menjamin keselamatan udara. Bahkan tingkat keselamatan udara Indonesia sejajar dengan Bangladesh, India, Nikaragua, Curacao dan Uruguay.
Sedangkan negara tetangga seperti Laos dan Myanmar yang memiliki problem kronis dalam keselamatan penerbangan lebih baik skornya dibandingkan Indonesia. Artinya Indonesia lebih buruk daripada dua negara tersebut.
Dengan demikian menjadi hal wajar ketika negara Uni Eropa melarang 62 maskapai penerbangan Indonesia terbang ke Eropa dengan alasan minimnya keselamatan.
Sementara itu, Peter Marosseky, Peneliti penerbangan senior dari Universitas New South Wales di Sydney mengatakan terlalu dini menyimpulkan bahwa bahwa kecelakaan AiraAsia merupakan kesalahan pemerintah Indonesia atau pilotnya.
Roger Mulberge, bekas pilot komersial dan konsultan penerbangan di Bangkok mengatakan instansi yang mengurusi penerbangan sipil di Indonesia kekurangan staf, sembrono menjalankan tugas dan minim sumber daya manusia yang bermutu. Mereka melakukan yang terbaik tapi mencoba bikin batu bata tanpa jerami, katanya.[*]
sumber: geotimes
0 Response to "Wah, kualitas keselamatan penerbangan di Indonesia ternyata sangat buruk!"
Post a Comment