Bahkan, ia mengancam bakal memecat Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit yang baru saja dipilihnya jika tak berani tegas terhadap keberadaan APTB. Dua Kepala Dinas Perhubungan terdahulu, Udar Pristono dan Muhammad Akbar salah satu alasan dipecat karena mereka tak berani menghentikan operasional APTB.
"Kemarin (saat kepemimpinan Pristono dan Akbar), saya sudah bilang sama Dishub DKI untuk stop operasi APTB, ternyata enggak jalan. Kalau Kadishub sekarang enggak bisa menjalankan lagi, saya ganti lagi Kadishubnya," kata Ahok beberapa waktu lalu.
Namun hari ini, sikap Ahok agak melunak. Menurutnya APTB tidak akan dihapus namun itu bergantung dengan kebijakan masing masing daerah.
Tapi kalau APTB dari luar kota masuk, tidak boleh masuk jalur busway sebetulnya.
“Turunin atau naikin orang saja di ujung terdekat terminal pinggir itu. Harusnya seperti itu. Nah kalau mau, karena sudah terlanjur nih boleh tapi APTB jadi operator busway, kita bayar saja kalau mau masuk berapa rupiah per km dan sampe dimana (jarak)," jelas Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Rabu 7 Januari 2015 sore.
Ahok menilai tarif APTB untuk operasi di DKI tidak murah dan semestinya harus sama tarifnya dengan Transjakarta yakni Rp3.500. [fastnews]
0 Response to "Soal APTB, Ahok Plin Plan"
Post a Comment