Ngeles ala Jokowi Hadapi Rontoknya Rupiah Jadi Blunder



Nilai mata rupiah terhadap dolar terus menurun. Bahkan, hari ini per dolar menembus Rp 13.257 seperti dilansir situ www.kursdollar.net.

Namun, bagi Presiden Joko Widodo hal itu biasa. Menurutnya, melonjaknya harga dolar terhadap rupiah bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Karena seluruh dunia juga mengalami hal yang sama.

"Negara lain juga mengalami semuanya," ujar Jokowi usai periksa gigi di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (13/3) sore, dilansir RMOL.

Kata Jokowi, masyarakat seharusnya tidak berpaku pada kenaikan nilai jual dolar saat ini. Ia mengimbau masyarakat tidak lupa saat krisis moneter harga dolar pernah menembus angka Rp16.000.

"Saya mengingatkan kembali dulu (jaman krisis moneter) itu dari berapa sih Rp2 ribu menjadi Rp14 ribu dan menjadi Rp16 ribu. Inget ndak? Yang sekarang dari Rp12.500 menjadi Rp13 ribu," katanya membandingkan.

***

Tentu cara ngeles Presiden Jokowi dan nggampangke persoalan serius rontoknya rupiah terjelek sejak 18 tahun lalu ini mendapat reaksi negatif dari publik. Netizen balik mengingatkan Jokowi jatuhnya penguasa dulu saat rupiah rontok.

"Inget ngak, ketika rupiah turun menjadi 16ribu, presiden diganti, rupiah naik lagi menjadi 6ribuan," tulis Deri Dachriyanus.

"Dulu waktu 1 US$=RP.16.000....akibatnya Pak Harto dilengserkan inget/ngak," E'el Nasti Van Deli menimpali.

"Betul memang tapi saat itu situasi chaos , kemudian pemerintahan Habibie sebagai pemerintahan transisi berhasil mengembalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar us hingga dibawah 9 ribu , inget ndak .... ?" ujar Benny Sofwan.

"Lah pak, Perjuangan pemerintah terdahulu memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar harus kami lupakan? haduh2, jangan2 kalau ntar kita di jajah lagi, bapak bilang gini "Inget ndak kita dahulu pernah dijajah sampai 3,5 abad"" komen Dikky Yuandra.

0 Response to "Ngeles ala Jokowi Hadapi Rontoknya Rupiah Jadi Blunder"

Post a Comment