Dituding Ikut Nikmati RAPBD, Yunarto Sewot di Twitter

Sejumlah lembaga surveI dituding hanya sekedar memenuhi pesanan Ahok. Karena hasil kajian lembaga itu terus memberikan pembelaan kepada Gubernur DKI Jakarta.

"Yang nuduh saya dibayar Ahok... Inget2 deh 9 juli lalu lembaga survei mana yg terbukti abal2 dan siapa yg mereka bela," kata pengamat politik Yunarto Wijaya dalam akun twitternya, Sabtu, 14 Maret 2015.

Direktur eksekutif Charta Politika Indonesia ini mengaku kesal karena ikut dituding menikmati bayaran Ahok.

"Gara2 komentarin panitia angket DPRD langsung dituduh dibayar ahok.... Iya, dibayar pake penyelamatan APBD DKI dari begal," terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana enggan menanggapi hasil survei terbaru yang dikeluarkan  Cyrus Network. Bahkan Lulung  menganggap semua hasil survei tidak murni karena hanya berdasarkan pesanan.

"Kalau soal survei-survei, saya sudah tidak mau ngomong karena itu semua pesanan,” katanya,  Jumat, 13 Maret 2015.

Lulung minta agar Ahok  tidak mencoba memengaruhi masyarakat lewat hasil survei yang dibayarnya. Ketimbang membayar lembaga survei, lebih baik Ahok fokus menyelesaikan polemik RAPBD 2015.

“Saya bilang ke Ahok, berhenti pencitraan, selesaikan APBD. Jangan pakai survei-survei. Jangan memengaruhi rakyat,” ujar Lulung.

0 Response to "Dituding Ikut Nikmati RAPBD, Yunarto Sewot di Twitter"

Post a Comment