![]() |
"Sofyan Djalil jangan asal jeplak lagi. Namun kalau sudah sulit belajar lagi, ya pilihan terakhir tinggal ganti saja, retooling," kata peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Gede Sandra, di Jakarta, Kamis 8 Januari 2015.
Pernyataan Gede Sandra ini terkait dengan pernyataan Sofyan yang membantah jika tingginya inflasi tahun lalu karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi November 2014. Sofyan beralibi, tingginya inflasi lebih disebabkan buruknya tata niaga logistik nasional.
Padahal, jelas Gede Sandra, beberapa saat sebelum kenaikan harga BBM di bulan November, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, dampak langsung kenaikan harga BBM subsidi di November menyebabkan tambahan inflasi 1,7 persen. Kemudian untuk dampak tidak langsungnya bisa berlangsung 6 bulan hingga setahun dan akan kembali normal lagi.
Gede menyatakan lebih setuju kepada pernyataan kepala BPS yang mencerminkan hasil penelitian statistik yang komprehensif dan terukur. Secara logika ekonometrik, dengan variabel bebas inflasi dan variabel terikatnya harga BBM, kedua variabel dalam model tersebut pastilah berkorelasi positif.
"Kenaikan harga BBM akan menaikkan biaya transportasi barang dan manusia, maka akan sangat beralasan bila para pelaku ekonomi ikut menaikkan harga produk barang dan jasa mereka setelah harga BBM naik," demikian Gede Sandra. [ROL]
0 Response to "Menteri Asal Jeplak, Sebaiknya Kabinet Direshuffle"
Post a Comment