Lakoni Hukuman Mati, Jokowi Ingin Meraih Kembali Votesnya?


Belum genap 100 hari bertugas, Jokowi telah mengeksekusi mati enam terpidana kasus narkoba. Hal itu pun dinilai hanya demi pencitraan.

"Sangat ironis di hari ke-91 Jokowi menjadi presiden tega melumuri tangan sendiri dengan darah," tegas Direktur Eksekutif Imparsial Poengki Indarti di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin 19 Januari 2015.

Sementara itu, Koordinator KontraS, Haris Azhar menduga hukuman mati yang dilakukan terhadap sejumlah terdakwa narkotika hanya upaya menutupi kerendahan popularitas Jokowi.

Menurut Haris, begitu dilantik, Jokowi sudah membebaskan Polycarpus yang merupakan ciri awal Jokowi sudah tidak setia pada penegakan HAM. Ditambah lagi, beberapa hari kemarin Jokowi juga mengangkat Kapolri yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi.

"Jadi hukuman mati hanya untuk pengalihan isu dan dongkrak popularitas saja. Jokowi bukan mau tegakkan konstitusi, tapi ingin meraih kembali votesnya," kata Haris di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin 19 Januari 2015.

Haris meyakini jika hukuman mati yang diterapkan kepada terdakwa narkoba tidak akan memberikan efek jera selama oknum penegak hukum sendiri masih banyak terlibat dalam rantai mafia narkoba.

"Omong kosong hukuman mati itu efek jera. Penegakan hukum di Indonesia masih rendah," kata Haris. [fastnews]

0 Response to "Lakoni Hukuman Mati, Jokowi Ingin Meraih Kembali Votesnya?"

Post a Comment