![]() |
Resmikan Masjid Raya Mujahidin di Pontianak, Jokowi Nyatakan Perang Pada Narkoba - Foto : Destriadi |
"Saya juga banyak tekanan dari sana dan sono. Tapi sekali lagi, kita memang berada pada posisi darurat narkoba," ucapnya di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, 20 Januari 2015
Dampak negatif narkoba, lanjutnya, tidak hanya merasuk ke lingkungan anak-anak muda, tetapi juga institusi-institusi.
"Terakhir kemarin di universitas, dimana pembantu rektor juga terlibat dalam narkoba," ungkapnya.
Jokowi pun meminta para ulama besar di Kalbar untuk rajin memberi ceramah tentang bahaya narkoba di masing-masing masjid.
"Selain memakmurkan masjid, gunakan juga untuk siar dan saya titip pesan kepada ulama dan kiai, ceramahkan bahaya narkoba di masjid," ujar Jokowi saat memberikan kata sambutan dan meresmikan Masjid Raya Mujahidin Pontianak-Kalbar.
Jokowi yang mengenakan baju putih, celana hitam dan kopiah hitam ini kembali mengingatkan kembali tentang status darurat narkoba untuk Indonesia.\"Negara kita ini, posisi darurat narkoba. Kenapa? Karena ada sekitar 4,5 juta pemuda tidak bisa direhabilitasi," tandasnya.[kompas]
------
![]() |
Beberapa kasus narkoba yang menimpa kader PDI P - Foto : Twitter |
Setidaknya ada 3 nama kader PDI P yang tercatat terakhir oleh publik sebagai pemilik dan pengguna narkoba. AD, anggota DPRD dari Tasik, Eko Yulianto dari Bantul dan yang terakhir sekretaris DPC PDI P Lamongan.
Sementara, menurut Tjahjo Kumolo, hingga 2 tahun lalu, tercatat ada 6 kader PDI P yang langsung dipecat karena ketahuan sebagai pengguna narkoba.
Jika Jokowi benar-benar ingin berperang melawan narkoba, seharusnya ia juga berani tegas dan bernyali menghadapi kader-kader PDI P yang terlibat kasus narkoba dan tidak melakukan tebang pilih dalam proses hukumnya. Namun menilik yang kini terjadi, sepertinya nyali itu belum dimiliki Jokowi. (fs)
0 Response to "Jokowi Siap Hukum Mati Kader PDI P?"
Post a Comment