Iklan Rokok dan Perusakan Moral Bangsa



Iklan rokok di Indonesia termasuk kategori iklan paling ramai sejagad raya. Mulai dari iklan di televisi, spanduk di warung-warung kelontong, sampai baliho, poster di jalan raya yang jumlahnya tak terhingga.

Iklam rokok memang kerap kali tak ada kolerasi antara barang yang di promosikan dengan apa yang tertera pada gambar ataupun video iklan tersebut.

Tak perlu saya sebutkan contohnya, anda pasti sudah tahu.

Mirisnya, di awal 2015 ini bukanya membaik iklan rokok justru makin meresahkan. Di perempatan Mangga Besar, Jatipadang Jakarta Selatan contohnya. Iklan rokok yang terpampang besar itu menggambarkan pria dewasa yang sedang memeluk wanita. Nyaris nampak seperti ciuman. Dan lagi tulisan yang di bubuhi pada samping gambar tersebut, "Awal Mula Malu-Malu, Lama-Lama Mau". Jelas ini meresahkan warga sekitar.

Bagaimana tidak, yang melintasi jalanan tersebut bukan hanya perokok, bukan hanya orang dewasa, tapi juga remaja, bahkan anak SD yang seharusnya tidak pernah dan tidak di izinkan melihat apa yang terpampang dalam iklan tersebut.

Disisi lain, portal portal berita sibuk memberitakan meningkatnya presentasi pelecehan, dan berupaya untuk mengurangi bahkan mencegah kenaikan angka tersebut tapi disisi lain justru ada pihak yang secara terang-terangan memajang hal yang tidak sewajarnya tersebut.

Kepada pihak yang bersangkutan, tolong segera cabut poster tersebut dari lingkungan masyarakat. Karna gambar tersebut tidak selayaknya di pamerkan di khalayak umum.

Tulisan ini, mewakili mahasiswa-mahasiswi yang juga merasa resah akan adanya poster tersebut, mengecam keras kepada pihak terkait agar segera mencabut poster tersebut dari peredaran.

Afifah Nusaibah
Aktivis KAMMI LIPIA Jakarta

0 Response to "Iklan Rokok dan Perusakan Moral Bangsa"

Post a Comment