Rugi, Pengecer BBM Nekat SMS Menko Sofyan Djalil


Penjual BBM eceran yang satu ini nekat protes kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Dia tidak terima karena usahanya mengalami kerugian akibat kebijakan pemerintah menurunkan BBM minyak.

Kala itu, 31 Desember 2014, pemerintah memang menurunkan harga BBM dari Rp8.500 ke Rp7.600 per liter yang berlaku pukul 00.00 pada 1 Januari 2015. Si pengecer BBM ini pun melayangkan SMS yang mengeluhkan penurunan tersebut dilakukan secara tiba-tiba.

"Dia bilang, Pak Menteri gara-gara diumumkan tiba-tiba, saya rugi dua dirigen rugi saya Rp70.000 katanya," cerita Sofyan saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat 16 Januari 2015.

Dia menyebutkan kerugian pedagang kecil tersebut, meskipun hanya Rp70.000 tetap diperhitungkan. Pasalnya, agen eceran hanya mendapatkan untung sedikit. Belajar dari pengalaman si pengecer tersebut, pemerintah memberikan waktu jeda dua hari dari pengumuman penurunan BBM.

"Oleh sebab itu pemerintah memberikan waktu cukup minggu malam jam 00.00. Dengan demikian hari ini, Sabtu dan Minggu semua stok yang ada sudah bisa dihabiskan, Pada hari minggu nanti dia bisa membeli dengan harga baru," tandasnya.

Pemerintah telah menetapkan penurunan harga premium menjadi Rp6.600 per liter dan solar Rp6.400 per liter. Penetapan harga tersebut berlaku pada Senin, 19 Januari 2015 pukul 00.00.

0 Response to "Rugi, Pengecer BBM Nekat SMS Menko Sofyan Djalil"

Post a Comment