Kepemimpinan & Kenabian (sebuah refleksi masa kehidupan Rasulullah SAW)



Oleh Syukri Wahid*

Salah satu faktor yang mampu mengasah kepribadian beliau sejak dini untuk di persiapkan menjadi seorang pemimpin Risalah dan ummat adalah lewat fase-fase umur beliau yang sarat dengan pembelajaran kehidupan, semua ini adalah persiapan menuju kenabian.

Di usia 8 tahun sampai 13 tahun, beliau sudah mandiri dengan status sebagai pekerja/employ, bergaji rutin dari pekerjaan mengembalakan kambing milik saudagar kaya di Makkah. "Aku dahulu mengembalakan kambing penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath (HR Bukhari no 2262, dalam kitab al ijarah).
Jadi sederhananya saya menyebutkan beliau sudah memiliki penghasilan tetap saat usia dimana sebagian besar kita berjibaku dengan dunia belajar formal di SD.

Mengembalakan kambing mengajarkan 5 hal tentang fungsi dan prinsip dasar yang mutlak dimiliki oleh seorang leader atau pemimpin dalam diri beliau :

1. Path Finding atau Mencari

Peran ini tidak mudah karena seorang pengembala harus berpikir cerdas mencari titik lembah atau kawasan yang produktif dan kondusif untuk kawanan kambingnya, dia harus berpikir luas menembus batas wilayah bahkan tak jarang sangat sering berbenturan dengan batas suku-suku saat itu, dari sini sudah melatih jiwa ma'rifatul maidan (mengenal daerah) dengan baik. Saya pernah melihat kawanan kambing di lembah gua tsuur saat menunaikan ibadah haji waktu itu, saya bingung melihat rumput hijaupun tak ada, namun darimana seseorang pengembala tahu suatu kawasan memiliki itu layak untuk kambingnya. Jadi Nabi saw telah memiliki kemampuan mencari yg luar biasa, menjelajah jauh diluar kota Makkah dengan usia sekecil itu.

2. Directing atau Mengarahkan

Seorang pemimpin itu adalah juga seorang direktur yang mengarahkan seluruh stafnya ke arah tujuan. Nabi saw telah dilatih untuk menjadi direktur yang baik, tidaklah mudah setelah mendapatkan titik lokasi yang dituju, maka tugas berikutnya adalah mengarahkan seluruh kawanan ternak menuju kesana, terkadang beliau di depan, terkadang beliau di samping dan juga di belakang, semua itu dalam rangka mengarahkan kambingnya menuju padang gembalaan.

3. Controlling atau Mengawasi

Skill berikutnya yang tak kalah penting dalam pembelajaran pengembala kambing adalah mengawasi. Pandangan helikopter dalam istilah manajemen, kemampuan mengawasi dari satu titik menuju semua wilayah pantauan, bisa kita bayangkan jika ada ratusan kambing yang harus di awasi agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok. Itulah sebabnya kita mengetahu dalam perang Tabuk ada sekitar 18 ribu pasukan, tapi beliau sampai tahu dan bertanya kenapa Ka'ab bin Malik tidak ikut.

4. Protecting atau Melindungi

Kemampuan untuk menjaga dan melindungi kawanan kambing dari hewan pemangsa liar dan para pencuri juga adalah tanggung jawab seorang leader. Selama 5 tahun berprofesi ini nabi saw benar-benar diajar untuk mendapatkan kemampuan menjadi pelindung yang baik. Mengertilah kita diatas tahun 6 Hijriah berbagai suku bergabung dengan beliau kendati masih musyrik, seperti bani Khuza'ah yang benar-benar merasakan manfaat perlindungan Rasulullah saw saat bani Bakr sekutu Quraisy menyerang mereka sehingga batallah perjanjian Hudaibiyah yang bermuara kepada penakulukkan Kota Makkah.

5. Reflecting atau Perenungan

Yang tak kalah penting juga adalah mengembalakan kambing melatih kemampuan perenungan dalam diri beliau, setelah memastikan kawanan kambing sedang menikmati ladangnya, maka itulah saatnya beliau duduk rehat sejenak sambil berinteraksi dengan alam dan kehidupan, kemampuan recoverynya yang sangat tinggi membuat beliau survive dengan dakwah ini.

Nubuwwah itulah adalah wilayah otoritas Allah swt dalam menentukan manusia pilihan-Nya, namun semuanya tetap menempuh cara-cara pencapaian alamaiyah, Kenabian itu pemberian namun kepemimpinan itu perolehan, jika pemberian dan perolehan ini bertemu pada akhirnya dia Sempurna.

Wallahu 'alam

*Ustadz Syukri Wahid, Aleg PKS DPRD Balikpapan

(maraji': Sirah Ibnu Hisyam, Muhammad Super Leader)

0 Response to "Kepemimpinan & Kenabian (sebuah refleksi masa kehidupan Rasulullah SAW) "

Post a Comment